Pour Over
Istilah ini datang dari cara barista membuat kopi. Cara pour over adalah cara manual dan paling banyak memakan banyak waktu untuk menyeduh kopi. Walau lama, cara ini populer di kalangan pencinta kopi. Alasannya karena dengan cara ini mereka bisa bisa membuat setiap rasa dalam kopi keluar maksimal.
Prosesnya mirip kopi saring, namun pour over menggunakan kain tipis untuk menyaring bubuk kopi. Saringan ini ditaruh di atas kopi dan air panas dengan sangat perlahan dituang perlahan mengelilingi kopi bubuk dalam wadah.
Cold Brew
Jika kopi biasanya diseduh dengan air panas dan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit. Sedangkan dengan cold brew kopi diberi air bersuhu ruangan dan ditampung tetesan sarinya selama 12 jam. Teknik cold brew kembali populer. Anda juga bisa membuat cold brew coffee sendiri dengan cara sederhana ini.
Single Origin
Barista sering mencampur beberapa jenis biji kopi dalam untuk mendapatkan rasa kopi yang unik. Misalnya saja, kopi dengan aroma kuah dipadukan dengan biji kopi dengan aroma unik. Namun, single-origin maksudnya adalah biji kopi yang berasal dari satu daerah saja. Masih murni karena tak dicampur dengan biji kopi jenis lain. Misal kopi Bali Kintamani atau kopi Java Jampit.
Menikmati kopi single origin akan bisa mendapatkan karakter, aroma dan citarasa asli biji kopi yang unik dari daerah tersebut.
Edible Coffee
Edible punya arti layak untuk dikonsumsi. Tak hanya untuk diseduh, kopi juga bisa dibuat campuran makanan dan minuman lain. Sekarang ini, bahkan tren mencampur kopi sebagai bahan masakan sedang menjadi tren. Kopi bukan hanya menambahkan aroma, tapi juga rasa yang khas.
Bubuk kopi bisa sebagai bahan unik untuk daging, campuran di dalam pudding, yogurt, brownies, dan biskuit, bahkan sup kacang.
Bulletproof
Secara harafiah artinya memang antipeluru, namun di dunia kopi bulletproof adalah racikan kopi yang diciptakan oleh Dave Asprey. Racikan ini terdiri dari kopi hitam dengan mentega vegetarian, dan minyak kelapa murni. Menurutnya, rajin meminum kopi ini dapat menurunkan berat badan. Memang belum ada yang membuktikannya secara ilmiah, namun racikan ini telah populer dan banyak orang yang mencobanya sebagai konsumsi sehari-hari.
Green Bean
Biji kopi hijau (mentah) yang siap untuk digoreng
Roasted Bean
Biji kopi yang telah digoreng (sangrai) dengan mesin roasting
Ground Coffee
Sebutan lain untuk bubuk kopi, Kopi yang telah di grinder
Raw Bean
Feses kopi luwak yang belum dibersihkan atau belum dicuci
Acidity
Dalam istilah pencicipan kopi, ini bukan berarti asam atau pahit. Acidity berarti sensasi yang kita rasakan dalam mulut, energi, perasaan. Acidity dalam kopi akan membantu kita untuk mengetahui kualitas kopi.Body
Perasaan kuat atau ketebalan rasa saat di lidah kita, dari light sampai full. Kopi dengan body yang lebih kuat, rasanya akan bertahan ketika diencerkan
Flavor
Kesan keseluruhan, perpaduan antara aroma, acidity, dan body. Kita menyebutnya dengan Richness berdasarkan body dan fullnes, complexity dari persepsi banyak rasa, dan balance untuk keseimbangan karakter dasar kopi.
Ungkapan Citarasa Kopi
Astringent – Rasa Kopi yang tertinggal di mulut dengan sensasi asin di sisi lidah
Baggy – Rasa Kopi kurang sedap karena biji kopi disimpan terlalu lama dalam kondisi yang kurang bagus, Ruang dan Temperature.
Baked – Aroma biji kopi yang dipanggang terlalu lama dalam suhu yang terlalu rendah, hingga aroma pekat
Bready – Aroma biji kopi panggang yang belum mengeluarkan cita rasa maksimalnya
Bitter – Rasa yang tajam dari biji kopi yang dipanggang dalam waktu yang lama hingga hitam pekat.
Bready – Cita rasa mirip roti yang ada pada racikan kopi yang bijinya tidak dipanggang terlalu lama atau dalam suhu tinggi sehingga rasa berminyak tidak muncul
Bright – Rasa ringan, kering tapi tajam yang merupakan ciri khas rasa kopi Amerika Tengah
Buttery – Rasa yang sedikit berminyak dan kental
Caramelly – Cita rasa karamel atau toffee
Chocolatey – Cita rasa cokelat
Creamy – Kandungan minyak kopi yang tinggi yang dihasilkan melalui proses racikan biji kopi
Delicate – Efek rasa manis ringan yang tertinggal di lidah
Earthy – Karakteristik aroma tanah atau debu yang tertinggal di biji kopi yang lama tersimpan di gudang penyimpanan yang dekat dengan tanah, biasanya cita rasa ini ada pada biji kopi khas Sumatera
Exotic – Aroma yang tidak biasa, misalnya dari rempah, bunga, atau buah
Fermented – Rasa kurang sedap yang menyebabkan sensasi cita rasa asam. Merupakan hasil enzim biji kopi yang muda
Flat – Rasa hambar karena sudah kehilangan aroma
Fragrant or Floral – Aroma penyedap rasa dari bunga misalnya melati
Fruity – Cita rasa buah seperti beri atau sitrus
Grassy – Cita rasa mirip aroma rumput yang baru dipotong
Green – Cita rasa herbal yang herbal yang terjadi karena efek penambahan gula yang kurang komplit saat proses roasting
Hard – Cita rasa yang kurang seimbang, lebih cenderung asam, karena kadar asam yang sangat tinggi
Heby – Rasa mirip sayuran
Harsh – Rasa tajam atau sedikit pedas menyengat lidah
Lifeless – Hambar
Mellow – Rasa lembut dan sedap karena kadar asam yang ringan
Muddy – Kental dan hambar
Musty – Cita rasa ‘tua’ yang biasa terdapat pada biji kopi yang lama disimpan dan merupakan rasa khas kopi jawa
Nippy – Efek cita rasa manis yang tertinggal di ujung lidah
Nutty – Cita rasa seperti kacang