-->

Panggone ngopi, ngeteh, nyoklat, lan nyusu. Nongkrong asik isi dompet tak terusik.

Monday 30 January 2017

Komponen Fungsional Teh


Teh, tidak lagi hanya berperan sebagai minuman yang menerbitkan kenikmatan, tapi lebih dari itu, kini popularitas teh kian berkibar sejalan dengan makin banyaknya publikasi yang menyatakan bahwa teh juga mampu meningkatkan kreditas kesehatan seseorang. Berbicara masalah aspek kesehatan teh, rasanya tidak afdhal bila kita tidak membicarakan polifenol dan katekinnya. Sejumlah publikasi menegaskan bahwa polifenol dan katekinnya sangat berperan sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes, anti penyakit jantung, dan anti sejumlah penyakit degeneratif lainnya. Demikian juga halnya dengan kafein, biokatif penyumbang rasa pahit dan segar dari teh ini juga mempunyai aktivitas sebagai anti asam urat. Meski sebelumnya sempat dikhawatirkan keberadaannya dapat meningkatkan kadar asam urat, ternyata publikasi terkini menyatakan bahwa kafein mampu menghambat pembentukan asam urat dalam darah. Kafein (trimetilxantin) akan bersaing dengan xantin yang secara alami terdapat dalam tubuh untuk bereaksi dengan xantin oksidase, biokatalisator pembentukan asam urat. Persaingan antara kafein dan xantin ini menyebabkan pembentukan asam urat dalam darah menjadi berkurang. Oleh karena itu, kafein dinobatkan sebagai inhibitor kompetitif pada pembentukan asam urat. Tentunya, masing-masing jenis teh mempunyai kandungan komponen bioaktif yang sangat variatif. Kandungan komponen bioaktif masingmasing jenis teh dapat dilihat pada Tabel



Secara kimia, semakin tinggi kandungan komponen bioaktif dalam teh, maka aktivitasnya akan semakin tinggi. Namun demikian ada hal yang penting untuk diingat bahwa didalam tubuh mekanisme yang terjadi bukan secara kimia, tapi lebih kepada mekanisme biokimia. Pada dosis tertentu, komponen bioaktif dapat bersifat antioksidan, tetapi pada dosis lainnya, komponen bioaktif yang sama dapat bersifat prooksidan. Memang tidak ada satupun tanaman yang benarbenar aman di permukaan dunia ini. Meski demikian, publikasi terkai efek positif teh jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan sisi negatifnya. Dan, pengalaman secara empiris yang didukung oleh penelitian ilmiah, teh adalah minuman kenikmatan yang menyehatkan.

Previous
Next Post »

Post a Comment