-->

Panggone ngopi, ngeteh, nyoklat, lan nyusu. Nongkrong asik isi dompet tak terusik.

Monday, 9 January 2017

Perilaku Konsumen Kopi di Malang


Sore rakyat jelata !!! Nihh yang mau belajar tentang usaha Warung Kopi salah satunya harus tau perilaku konsumen yang menjadi sasaran. Monggo disimak sammm!!!
Sektor usaha kecil menengah merupakan salah satu pilar dan strategis dalam proses pembangunan perekonomian masyarakat. Perkembangan sektor ini mendapatkan antusias tersendiri dari sebagian orang yang ingin memasuki sektor usaha ini. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan warung kopi yang menjamur di berbagai kota besar Indonesia. Jenis usaha ini sangat strategis untuk dikembangkan, karena untuk modal usaha warung kopi tidak terlalu besar dan relatif mudah untuk dijalankannya. Selain itu, komoditas kopi di Indonesia menjadi komoditas pendukung perekonomian Indonesia. Faktor utamanya adalah Indonesia salah satu negara yang merupakan penghasil dan pengekspor biji kopi terbesar di dunia. Fakta ini merupakan salah satu faktor utama yang mendorong perkembangan warung kopi. Hal pendukung utama lainnya adalah kegiatan ngopi (berkumpul bersama teman, saudara, atau kolega, sambil menikmatisajian kopi) di warung kopi yang tidak bisa lepas dari kebiasaan konsumen, di mana setiap individu menghabiskan waktu mereka di warung kopi dengan berbagai kebiasaan yang dilakukan (Panggabean, 2010).
Berangkat dari berbagai fakta yang ada, kebiasaan perilaku ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Lebih dari itu, kebiasaan ngopi ini sudah menjadi gaya hidup yang selalu melekat pada masyarakat Indonesia. Pada awalnya berkumpul di warung kopi hanyalah sebatas aktivitas untuk mengisi waktu luang dan beristirahat. Namun perkembangannya ngopi menjadi sebuah gaya hidup yang terus berkembang. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ada beberapa komunitas yang selalu berkumpul di warung kopi, dan komunitas ini selalu berkembang. Komunitas lifestyle tersebut telah melahirkan sebuah subkultur baru, yaitu komunitas warung kopi, seperti komunitas pemusik, komunitas organisasi mahasiswa, dan komunitas pecinta klub sepakbola. Bagi sebagian pecinta kopi, menikmati secangkir kopi merupakan hal yang biasa dilakukan untuk melepaskan kepenatan. Untuk sebagian lainnya aktivitas ini melebihi dari itu, tetapi bagaimana interaksi yang menyertai di dalam aktivitas ngopi akan berdampak lebih luas. Misalnya para pebisnis atau pegawai kantor menikmati secangkir kopi untuk mengadakan rapat, berhubungan dengan relasi lain, atau menciptakan suasana baru di luar lingkungan kerja. Fenomena ini tidak lepas di kalangan mahasiswa atau pelajar juga. Bagi kalangan mahasiswa, menikmati secangkir kopi bisa dikatakan bermakna apabila dilakukan di warung kopi sambil diselingi dengan diskusi kecil.
Perkembangan kedai kopi modern ini dapat terlihat di pusat-pusat perkotaan karena penduduk perkotaan memiliki sikap konsumtif yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk pedesaan. Kebutuhan konsumen terhadap makanan, kepraktisan, dan adanya sikap konsumtif pada saat ini, menyebabkan muncul dan berkembangnya kafe atau warung kopi yang menyediakan kebutuhan pangan penduduk secara praktis. Banyak pengusaha warung kopi yang menyadari peluang bisnis ini di Kota Malang. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah warung kopi di Malang. Jenis restoran yang menjadikan kopi sebagai menu utama dan memberikan suasana informal dengan pelayanan yang cepat adalah coffeeshop. Berbagai macam coffeeshop modern dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan atau lokasi tertentu di Malang. Peningkatan permintaan terhadap minuman kopi dan tren minum kopi yang semakin berkembang membuat semakin banyak pengusaha yang mencoba masuk ke dalam indutri coffeeshop modern ini. Salah satu contoh kawasan Merjosari yang merupakan komplek warung atau warung kopi, merupakan salah satu warung kopi yang terdapat di salah satu pusat kota Malang.

Previous
Next Post »

Post a Comment