-->

Panggone ngopi, ngeteh, nyoklat, lan nyusu. Nongkrong asik isi dompet tak terusik.

Saturday 11 February 2017

3 PRINSIP BELA DIRI DARI JEPANG YANG BISA DIAPLIKASIKAN DALAM USAHA


Dalam sejarah Jepang dikenal adanya kasta Ksatria yang disebut Samurai, ingat Samurai itu orang, sedangkan pedangnya namanya Katana, dan sampai saat ini katanya, jiwa samurai masih merasuk di dalam sanubari sebagian orang Jepang.
Kita juga mengenal orang Jepang itu Gila Kerja, bahkan jika kita belajar bahasa Jepang, kalimat yang tidak ada kata kerjanya pun harus diberi kata kerja, itulah mungkin gambaran betapa mereka tergila-gila dengan kerja.
Dalam konteks perekonomian dan bisnis, orang Jepang menganut 3 macam Nilai yaitu
1. Bushido
2. Kaizen
3. Sasuke
BUSHIDO
Kata Bushido Tersusun dari tiga kanji yaitu Take, Shi dan Michi, yang kurang lebih berarti Jalan Para Satria, jalan kesetiaan.
Dalam konteks bisnis, orang Jepang selalu terorganisasi dengan baik, baik mereka seorang pegawai maupun dia seorang bos atau pemilik bisnis. Mereka sangat konsisten dalam pengorganisasian yang ada.
Walaupun dalam beberapa kasus, senioritas masih menjadi masalah dalam pengembangan bisnis, dimana junior dipaksa untuk tunduk loyal tanpa didengar suaranya. Padahal dari para anak muda ini banyak ide-ide segar bisa dituangkan. Beberapa kasus ini menimpa perusahaan elektronik besar semacam Sony, Toshiba, dsb, yang kelimpungan menghadapi serbuan Samsung, LG dan lainnya.
Namun konsep terorganisasi dengan baik ini bisa kita teladani. Misal dalam hal melayani pesanan, stok barang, dan lainnya, harus terorganisasi, apalagi yang dropship, harus selalu cek stok barang di suplier, jangan sampai menolak pesanan gara-gara barang habis di supliernya.
Nah apalagi yang sudah punya tim dalam penjualan, wajib tuh pengorganisasian yang baik, tumbuhkan kesadaran kerja tim, dan masing-masing perannya. Gak usah ikutan gila kerjanya, yang penting adalah cerdas dalam bekerja.
KAIZEN
Kata Kaizen Tersusun dari dua kanji yaitu Aratame dan Zen, yang kurang lebih berarti Perubahan Menjadi Lebih Baik, alias Inovasi Tiada Henti.
Dalam penjualan pun harus penuh inovasi, jika tidak maka cepat atau lambat dagangan kakang dan mbak yu tak laku. Inovasi tidak melulu soal harga murah, diskon, tapi bisa juga ada bonus, kiriman ekspress bayar reguler, inovasi gambar produk, dsb.
Jangan lelah berinovasi, tanpa inovasi, penjualan kita mati.
SASUKE
Bukan saingannya Naruto dalam memperebutkan Sakura jadi kekasihnya ya, tapi Sasuke di sini Kebersihan, Ketulusan, Kerapian, Kejujuran.
Kita tahu lah kalau kita jadi karyawan di kantor lalu ada tamu penting akan datang ke kantor kita, barulah kita bersih-bersih dan rapi-rapi kantor. Kalau di Jepang gak perlu, ada tamu penting apa tidak, kantor sudah pasti bersih dan rapi.
Nah di sini, dalam hal penjualan kejujuran dan kebersihan perlu, jangan menjual barang KW dibilang barang asli dan dihargai barang aslinya.
Bilang aja barang KW, toh banyak orang sengaja cari barang palsu untuk gaya, karena anggaran mereka memang kurang.
Tulisan : Arendys Yuwana Pratama di Grup Pengusaha Kota Malang

Previous
Next Post »

Post a Comment