-->

Panggone ngopi, ngeteh, nyoklat, lan nyusu. Nongkrong asik isi dompet tak terusik.

Monday, 9 January 2017

Pasca Panen Kopi Metode Basah (Washed Process)

Washed Process atau Wett Process


Umumnya, proses ini bertujuan untuk menghilangkan semua kulit-kulit daging yang lengket di biji kopi sebelum ia dikeringkan. Setelah dipanen, buah-buah kopi biasanya diseleksi lebih dahulu dengan merendamnya di dalam air. Buah yang mengapung akan disingkirkan, sementara yang tenggelam di dasar akan dibiarkan untuk diproses karena buah-buah itulah yang dianggap telah matang.
Selanjutnya kulit luar dan kulit daging buah kopi akan dibuang dengan menggunakan mesin khusus yang disebut depulper (pengupas). Biji kopi yang sudah terlepas dari kulitnya ini kemudian dibersihkan/di-washed dengan memasukkannya ke dalam bejana khusus berisi air agar sisa-sisa kulit yang masih melekat pada kopi bisa luruh sepenuhnya karena proses fermentasi.
Lamanya kopi difermentasi berbeda-beda di setiap produsen, namun biasanya berkisar antara 24-36 jam tergantung temperatur, ketebalan layer getah pada buah kopi, dan konsentrat enzimnya. Jika suhu di sekitarnya semakin hangat, maka prosesnya akan semakin cepat pula. Kopi-kopi hasil washed process umumnya memiliki karakter yang lebih bersih, terang, sedikit berasa buah, body cenderung ringan dan lembut dengan tingkat keasaman (acidity) lebih banyak. Setelah fermentasi selesai, biji kopi dijemur untuk mengurangi kadar air hingga 10-12% yang dilanjutkan dengan proses milling untuk menghilangkan kulit tanduk yang masih tersisa.
Limbah air yang digunakan untuk mencuci lendir kopi adalah salah satu efek buruk pengolahan kopi dengan metode basah. Untungnya, saat ini telah dikembangkan teknologi yang dapat menghemat air dengan cara mengurangi, mendaur ulang, dan menyaring air limbah.

Previous
Next Post »

Post a Comment