Pengertian Susu
Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak perah
menyusui, seperti sapi perah, kambing perah, atau bahkan kerbau perah. Susu sangat
mudah rusak dan tidak tahan lama di simpan kecuali telah mengalami perlakuan
khusus. Susu segar yang dibiarkan di kandang selama beberapa waktu, maka lemak
susu akan menggumpal di permukaan berupa krim susu, kemudian bakteri perusak
susu yang bertebaran di udara kandang, yang berasal dari sapi masuk ke dalam susu
dan berkembang biak dengan cepat. Oleh bakteri, gula susu di ubah menjadi asam
yang mengakibatkan susu berubah rasa menjadi asam. Lama kelamaan susu yang
demikian itu sudah rusak. Kombinasi oleh bakteri pada susu dapat berasal dari sapi,
udara, lingkungan, manusia yang bertugas, atau peralatan yang digunakan
(Sumoprastowo, 2000).
Susu juga bisa terkontaminasi oleh mikroorganisme penyebab penyakit
menular pada manusia seperti tuberculosis, difteri, dan tifus. Oleh karena itu, susu
harus ditangani secara baik dan memenuhi syarat-syarat kualitas dari pemerintah.
Dalam melindungi konsumen susu, pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan,
selalu mengadakan pengawasan peredaran susu, kesehatan sapi perah dan ternak
perah, petugas yang terlibat pada penanganan susu, dan bahan makanan ternak
(Sumoprastowo, 2000).
Komposisi Susu
Dalam berbagai spesies komposisi susu tergantung pada berbagai faktor
antara lain; bangsa, masa laktasi, pakan, dan frekuensi pemerahan. Sehingga sangat
sulit dalam menentukan komposisi susu normal (Darmajati, 2008).
Menurut Girisonta, 1995. Susunan zat gizi air susu adalah sebagai berikut :
a. Air : 87,7%
b. Lemak : 3,45%
c. Protein : 3,2% (terdiri dari casein : 2,7% dan albumin : 0,5%)
d. Laktosa : 4,6%
e. Mineral : 0,85%
f. Vitamin-vitamin